Pengadaan Pakaian Dinas Satpol PP, Panitia Lelang Diduga Lakukan Praktik Korupsi

LSM - Rajawali Muda - JAKARTA - Kuasa Hukum PT Viola Inovasi Berkarya, Charles Hutahaean menyesalkan keputusan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta yang telah memenangkan PT. Andhikagatra Nararya dalam tender pengadaan pakaian dinas lapangan.

"Aneh. Kok yang menang tender justru yang penawarannya tertinggi. Seharusnya dalam mekanisme sistem gugur kan dia sudah tidak ikut lagi,"kata Charles Hutahaean di Kantor PTUN Jakarta.


Padahal lanjut Charles PT Viola Inovasi Berkarya yang semestinya menang, karena harga tender yang ditawarkan kliennya tergolong paling rendah dibandingkan peserta lelang lainnya.

Charles menambahkan, bahwa tender pengadaan pakaian dinas lapangan berlangsung pada 2 Mei 2011 yang diikuti oleh 9 perusahaan terkait.

"Dalam tender, penawaran yang kita ajukan klien kami adalah Rp 13 miliar, sedangkan perusahaan pemenang menawarkan harga lebih tinggi dari kita, yaitu Rp 15 miliar. Sementara HPS yang ditetapkan panitia Rp 17 miliar,"ungkap Charles.

Anehnya lanjut Charles, pada pengumuman pemenang lelang pada 15 juni lalu, PT Andhikagatra Nararya diputuskan sebagai pemenangnya. 

Selanjutnya pada 12 September 2011 lalu kuasa hukum PT Viola mengajukan gugatan ke PTUN.

Ketika ditanya alasan kenapa kliennya kalah? "Panitia bilang alasan ijin gangguan dan spesifikasi.Padahal PT Viola telah beberapa kali mengikuti lelang,"jawabnya.

Menurut Charles ada penilaian yang deskriminatif dalam penentuan persyaratan itu. Seharusnya sesuai dengan dokumen pengadaan.

"Oleh karena itu saya sebagai kuasa hukum PT Viola Inovasi Berkarya meminta untuk menggugurkan keputusan tersebut pemenang lelang karena diduga ada praktik korupsi di dalamnya,"tegas Charles.

Sementara itu ketika hal itu dikonfirmasi pada Panitia PPK Amrin Suit di lokasi PTUN, Amrin enggan bicara dan menghindar dari wartawan.

“Jangan menjebak saya. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana sebenarnya proses tender dilakukan,” jawabnya singkat.

Demikian juga Kepala Dinas PPBJ Satpol PP Nurul Wakhidah ketika ditanya wartawan, dia tidak mau berkomentar dan pergi berlalu. (rp)